Sabtu, 09 Januari 2010

Mobil Langit Nan Irit

Bayangkan. Mudik nantinya tidak harus identik dengan kemacetan di jalur Puncak dan pantai utara Jawa. Semua halangan di terobos dengan kecepatan seperti angin. Bak Michael J. Fox dalam film Back to The Future, yang melesat dari satu tempat ke tempat lainnya dengan mobil terbangnya. Ya, memasuki milenium baru ini, mobil terbang boleh jadi tak cuma bisa muncul dalam film.

Sebuah perusahaan Aeronautika di California, Moller International, telah siap menjual mobil terbang kebanggannya : M400Skycar untuk empat orang dan M200Skycar (dua penumpang). “Pada decade ini banyak garasi di Amerika yang bakal terisi mobil jenis ini, “ tulis Wayne Hearn dalam artikel bertajuk Catching a Glimpse of The Future di majalah The Rotarian edisi Desember 1999.

Bentuk Skycar ini mirip dengan mobil terbang dalam kisah komik berjudul The Jetson, serial sains fiksi khas Amerika. Gagasan mobil “unik” ini telah lama pula digarap Dr. Paul Moller. Pada 1961, misalnya, ia berniat membuat pesawat pribadi yang berbasis teknologi VTOL (Vertical Take Off and Landing), atau naik dan mendarat secara tegak seperti Harrier buatan Inggris.

Namun, teknologi waktu itu tidak memungkinkan. Belum ada mesin yang punya perbandingan tenaga dan berat secara memadai. Baru tahun 1983 gagasan itu mulai bisa direalisasikan, setelah ditemukan mesin seberat 20 kilogram dengan kekuatan 65 tenaga kuda.

Mula-mula, Moller membuat model M200X. Belum sempurna. Pada tahun 1989. M200X berhasil mengudara 150 kali. Sukses dengan model dua penumpang itu, Moller mengembangkannya untuk empat penumpang. Setelah menguji coba dalam terowongan angin lebih dari 1.000 jam, kini Moller siap menjual karyanya ke pasar.

Dengan mobil sedan Amerika 1950-an, “mobil langit” ini ditopang delapan mesin putar (masing-masing 120 tenaga kuda), untuk memutar dua pasang propoler. Berkat mesin perkasa itu, mobil seberat 1 ton itu mampu menembus kecepatan 566 km per jam, dengan ketinggian jelajah 9000 meter di atas laut.

Daya jelajahnya 1.500 km, cukup untuk menempuh jarak Jakarta-Denpasar. Keunggulan Skycar, dibandingkan dengan pesawat jet lain, bisa memakai bensin yang biasa dipakai untuk mobil. Satu liter bisa untuk 5 kilometer, jauh lebih hemat ketimbang untuk pesawat jet atau pun helikopter.

Bagaimana dengan keamanan? Dr. Paul Moller mengaku telah memperhitungkan segalanya. Empat pasang mesin dikontrol komputer, yang memungkinkan Skycar mampu mendarat sekalipun satu mesinnya rusak. Setiap mesin tertutup rapat, sehingga tidak berbahaya bagi orang di sekitarnya. Komputer juga digunakan untuk mengontrol stabilitas serta semua manajemen penerbangan. Dua parasut disiapkan baik untuk pilot, penumpang, maupun untuk mobilnya sendiri.

Dengan teknologi VTOL-nya, Skycar tak perlu landasan pacu, serta bisa naik dari halaman rumah dan bisa nongkrong di tempat yang tak lazim untuk sebuah mobil. Berapa harganya? Untuk M400, Moller International, Jack Allison, harga mobil langit ini akan turun menjadi US$40.000, bila permintaan melonjak.

Direktur Aerospace, Design &Busness Center, Institut Teknologi Bandung (ITB), Dr. Ir. Djoko Sardjadi, menduga mobil jenis ini lebih sip dipakai untuk lalu lintas antarpulau daripada pamer di jalan raya. Masalahnya, lanjut Djoko, orang kaya yang sanggup membeli mobil semahal itu tidak banyak.

Namun, menurut Dr. Ir. Hisar M. Pasaribu, ahli design pesawat dan transportasi udara yang juga dari ITB, ganjalan untuk mobil terbang bukan karena orang kaya sedikit. Toh yang mampu membeli mobil mewah juga masih jor-joran. Masalahnya, lanjut Pasaribu, jalan-jalan di kota ini tidak bersih. Untuk mobil terbang, menurutnya, jalan harus bebas dari bentangan-bentangan kabel dan tiang listrik.

Sumber :

Jos Daniel Parera dan Frans Asisi Datang, Pelajaran Berbahasa Indonesia 3, Erlangga, Jakarta, 2003.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar