Menyongsong abad 21, dunia dihadapkan pada perubahan-perubahan yang sangat cepat di segala bidang. Perkembangan Teknologi Informasi yang sedemikian pesat turut mempercepat arus globalisasi yang memungkinkan terjadinya perubahan dalam aspek kehidupan, baik dalam bidang perekonomian, kehidupan sosial, politik maupun kehidupan sehari-hari [1]. Teknologi informasi telah menjadi hal lumrah saat ini. Berbagai sektor kehidupan bahkan hampir tidak dapat dipisahkan dari teknologi informasi ini. Salah satu dari teknologi informasi yang tidak dapat dihindari adalah penggunaan internet [2].
Internet ialah jaringan global antar komputer untuk berkomunikasi dari satu lokasi ke lokasi lainnya di belahan dunia (seperti sekolah, universitas, institusi riset, museum, bank, perusahaan bisnis, perorangan, stasiun TV ataupun radio) [2]. Tentu saja, media internet diciptakan untuk membantu manusia. Segala kemudahan dan kemungkinan telah diketukkan ke pintu rumah manusia. Bukan sekedar tawaran yang maya, tapi nyata. Internet adalah media atau sarana yang tak mungkin diabaikan dalam peradaban manusia. Hanya saja, bagaimana alat tersebut dimanfaatkan untuk melahirkan hasil yang maksimal dalam kehidupan manusia, dan bukan sebaliknya, jangan melahirkan mudarat (keburukan). Peran media internet (tentu saja media komputer yang menjadi perangkat utamanya) semakin meningkat pesat dari saat ke saat. Maka diperkirakan mesin jenius ini akan menjadi kebutuhan dominan yang tak terlalaikan dalam kehidupan manusia pada masa-masa mendatang [3].
Di dunia serba digital saat ini, internet bagi manusia, meluncur dan tumbuh subur menjadi sebuah kebutuhan, bukan sekedar mesin hiburan. Jika menguak sejarah teknologi informasi bernama internet, maka bermulalah pada tahun 1833, ketika Charles Babbage berhasil meracak-racik mesin jenius (analytical machine), yang disebut-sebut sebagai mesin komputer pertama. Berlanjut pada tahun 1939, komputer pertama digital pertama rampung dirakit, hingga membubung menjadi internet pada tahun 1983. Sekitar tahun 1993, perkawinan komputer dengan internet telah digunakan secara interaktif mendukung aktivitas kehidupan sehari-hari manusia [3].
Kehadiran internet bisa dibilang terlambat di Indonesia, namun dapat dibilang sangat cepat perkembangannya. Berdasarkan data dari situs internet World Stats, pengguna internet di Indonesia telah mencapai angka 25 juta orang pada akhir tahun 2008. Tingkat pertumbuhan penggunaan internet yang terjadi selama 8 tahun mencapai 1.150%. Jauh melebihi data yang diambil pada tahun 2000, dimana jumlahnya hanya 2 juta orang. Besar pertumbuhan penggunaan internet ini jauh lebih besar dari 3% per tahun. Hal tersebut makin meyakinkan bahwa internet dapat menjadi media baru yang akan dinikmati seluruh masyarakat Indonesia seperti halnya media televisi saat ini (Syaifudin, 2008) [4].
Internet jelas membantu banyak pihak dari berbagai kalangan dan kepentingan. Tidak hanya para praktisi, pelajar, dan masyarakat luas, pemerintah pun dapat menggunakan fasilitas internet bagi kemudahan pelayanan, dapat menghemat banyak biaya, dan juga dapat meningkatkan kecepatan serta kualitas layanan publik. Selain pemerintah, korporasi swasta, industri perbankan juga memanfaatkan internet dalam segala bisnisnya. Hal ini dapat menjadikan internet sebagai tumpuan bagi masyarakat Indonesia ke depan [4].
Syaifudin kemudian menambahkan, berkat kemajuan teknologi informasi dan semakin meningkatnya bandwith internet juga memicu tumbuhnya industri hiburan. Sebuah penelitian yang dilakukan oleh suatu lembaga di Amerika meninjukkam bahwa masyarakat Amerika lebih menyukai internet daripada televisi. Secara garis besar, internet telah memungkinkan konvergensi berbagai media konvensional. Di Indonesia sendiri, model bisnis seperti ini baru berkembang dengan hadirnya TV kabel atau TV langganan, dan cabang industri hiburan lain yang cukup besar nilainya adalah Game. Meningkatnya penggunaan komputer dan internet menjadi kebutuhan sehari-hari mengakibatkan potensi penggunaan secara berlebihan dan bahkan dapat berubah menjadi ketergantungan (Funk, et al., 2004) [4].
Salah satu bentuk kecanduan yang ditimbulkan oleh penggunaan internet adalah internet game online/internet game atau biasa dikenal juga dengan online game, yaitu permainan yang dimainkan secara online melalui internet. Menurut analisa pasar global, industri internet games telah mencapai US$ 28.5 miliar di tahun 2005, dan diperkirakan akan melampaui industri musik global pada tahun 2010 (BusinessWire, 2005) [4].
Selain itu, media informasi internet merupakan salah satu media yang dapat digunakan untuk mendapatkan informasi yang tepat untuk menetapkan pendidikan yang sesuai bagi anak. Internet memudahkan pelajar mendapatkan segala informasi yang berhubungan dengan dunia pendidikan (pelajaran). Sebenarnya beberapa pusat pendidikan termasuk sekolah lanjutan tingkat atas sampai perguruan tinggi saat ini begitu serius memaksimalkan pengadaan fasilitas internet di sekolah dan kampus masing-masing untuk meningkat mutu pendidikan. Dari beberapa sekolah dan universitas sudah ada yang membuka website untuk memberikan kemudahan bagi khalayak untuk mengakses informasi tentang sekolah dan universitas yang bersangkutan.
Tapi pada internet juga terdapat liang raksasa, bagai rahang yang akan mengunyah para pelajar dengan situs-situs pornografi, kekerasan, penipuan, dan hal-hal negatif lainnya.
[1] http://dewey.petra.ac.id/jiunkpe_dg_79_1.html
[2] http://dianlestiani.blog.upi.edu/2009/07/03/pengaruh-internet-bagi-perkembangan-anak/
[3] http://www.isekolah.org/cerita_view.php3?idx_cerita=50
[4] http://www.digilib.ui.ac.id/file?file=digital/125384-155.5%20THE%20h%20-%20Hubungan%20antara%20-%20Pendahuluan.pdf
Tidak ada komentar:
Posting Komentar